Sewaktu kecil, saya terbiasa mendengarkan cerita sebagai
pengantar tidur. Ayah saya merupakan satu-satunya orang yang biasa saya jadikan
‘korban’ sebagai pendongeng. Saya biasanya akan membawa salah satu buku tebal
berbahasa asing yang berisi tentang kisah-kisah dongeng dari berbagai negara
dan menyerahkannya pada Ayah saya.
bukunya mirip-mirip seperti ini
Ayah saya biasanya hanya pasrah
menerjemahkan cerita dari buku tersebut, tapi terkadang jika beliau juga
sengaja mempercepat tamatnya si dongeng dengan mengarang ending sendiri.
Lama-kelamaan saya makin hapal semua cerita di buku tersebut, dan Ayah saya
tidak bisa lagi menamatkan cerita sesuka hatinya. Ayah saya lalu mengembangkan
cerita dongeng sendiri, tokoh utamanya biasanya si Anak Kucing dan Bapak
Kucing, ditambah Ibu Kucing, Kakak Kucing, Adik Kucing, dan segala panggilan
terhadap keluarga yang ditambahi kata Kucing. Di samping cerita tersebut Ayah
saya juga biasanya bercerita tentang kisah-kisah Nabi.
Saat saya sudah cukup lancar membaca, maka Ayah saya mulai
menyuplai buku-buku cerita (mungkin juga agar terlepas dari tugas rutinnya
membacakan cerita). Diawali dari buku-buku cerita tipis, sampai buku cerita
berjumlah puluhan halaman. Dari cerita dongeng, sampai ke cerita detektif. Buku
ibu saya mengenai perawatan kesehatan juga tidak luput dari daftar bacaan
(meski saya tidak pernah mengerti mengapa untuk menambah zat besi maka
sebaiknya merebus sendok besi bersama makanan, kenapa tidak pipa besi saja
sekalian??), juga buku dongeng berbahasa asing yang juga saya baca meski saya
belum bisa mengeja kata-katanya, apalagi mengerti artinya.
Sampai saat ini saya masih menyukai cerita-cerita fiksi
fantasi. Tokoh favorit saya Puss In The Boots, novel favorit saya trilogi Lord
Of The Ring, dan terkadang saya masih memimpikan kucing saya berbicara pada
saya (ya, dia memang berbicara pada saya, tetapi dengan bahasa meong).
Dongeng-dongeng klasik juga masuk dalam daftar bacaan favorit saya, terlebih
lagi setelah saya mengetahui bahwa tidak seluruh dongeng ditujukan kepada
anak-anak (ada yang tahu tentang cerita asli Sleeping Beauty? Hemm... not recommended *speechless).
Blog ini saya tujukan untuk merangkum
kisah-kisah tersebut, daripada hanya mengendap di hard drive Rocky. Siapa tahu
suatu saat akan berguna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar