Kedua putra raja pergi untuk berpetualang, namun mereka tersesat dan tidak menemukan jalan kembali untuk pulang. Anak termuda yang bernama Simpleton memutuskan untuk mencari kedua saudaranya, tetapi ketika ia berhasil menemukan mereka, kedua saudaranya mengejeknya karena ia lebih bodoh dibanding keduanya. Jika kedua saudaranya yang lebih pandai tidak bisa menemukan jalan pulang, bagaimana dengan yang lebih bodoh.
Mereka kemudian meneruskan perjalanan tanpa arah, dan sampai ke sebuah bukit semut. Kedua saudara yang lebih tua ingin menghancurkannya, hanya untuk melihat semut-semut kecil ketakutan dan berkeliaran mengangkut telur-telur mereka, tetapi Simpleton berkata, "Biarkan makhluk-makhluk itu tetap dalam kedamaian, saya tidak akan membiarkan kalian mengganggunya," lalu mereka pergi dari tempat itu. Setelah berjalan lagi, mereka sampai ke sebuah danau dimana banyak bebek sedang berenang. Kedua saudara Simpleton ingin menangkap sepasang bebek dan memanggangnya, tetapi Simpleton tidak mengizinkannya dan berkata, "Biarkan makhluk-makhluk itu tetap dalam kedamaian, saya tidak akan membiarkan kalian membunuhnya." Akhirnya mereka meneruskan perjalanan dan sampai ke sebuah sarang lebah. Sarang itu sangat besar dan dipenuhi madu, sampai memenuhi cabang pohon tempatnya berada. Kedua saudara Simpleton ingin membuat api di bawah pohon, sehingga para lebah mati lemas dan mereka bisa mengambil madunya. Simpleton lagi-lagi menghentikan mereka dan berkata, "Biarkan makhluk-makhluk itu tetap dalam kedamaian, saya tidak akan membiarkan kalian membakarnya."
"Biarkan makhluk-makhluk Bumi itu tetap dalam kedamaian, saya tidak akan membiarkan kalian membunuhnya!"
*eerrrrrr
Ketiga bersaudara tersebut akhirnya tiba di sebuah kastil, dimana hanya ada kuda batu yang berdiri di istal, dan tidak ada satupun manusia yang terlihat. Mereka berkeliling dari kamar ke kamar, dan akhirnya mereka sampai di sebuah pintu yang memiliki tiga kunci. Di tengah pintu tersebut ada sebuah jendela kecil, sehingga mereka dapat melihat ke dalam. Mereka melihat seorang pria abu-abu kecil yang duduk di sebuah meja
Ketiga saudara itu memanggilnya sekali, dua kali, tapi dia tidak mendengar. Akhirnya mereka memanggilnya untuk ketiga kalinya, dan ia berdiri, membuka kunci, lalu keluar. Dia tidak mengatakan apapun, hanya membawa mereka ke sebuah meja besar yang mahal dan dipenuhi makanan serta minuman, dan ketika mereka habis makan dan minum, ia memberikan kamar tidur untuk masing-masing orang. Keesokan paginya pria abu-abu kecil datang ke anak sulung, memberi isyarat kepadanya untuk mengikutinya ke meja batu, yang di atasnya tertulis tiga tugas yang harus dilakukan apabila ingin kembali ke rumah mereka. Yang pertama adalah tertulis bahwa di hutan, tepat bawah lumut, terdapat mutiara sang putri yang berjumlah seribu dan harus diambil. Apabila matahari terbenam, meskipun hanya satu mutiara yang belum terambil, ia akan berubah menjadi batu. Anak sulung pergi ke sana dan berusaha sepanjang hari, tetapi ketika hari itu berakhir, dia hanya menemukan seratus dan apa yang tertulis di atas meja menjadi nyata, ia berubah menjadi batu.
ada mutiara di bawah sini
Hari berikutnya, si tengah melakukan petualangan dan ia juga tidak berhasil. Ia hanya menemukan dua ratus mutiara lebih sedikit, dan ia pun diubah menjadi batu. Akhirnya giliran tiba ke Simpleton juga. Ia sangat kesulitan menemukan mutiara tersebut dan mencarinya dengan sangat lambat, akhirnya ia duduk di sebuah batu dan menangis. Saat ia duduk dengan sedih, Raja Semut yang hidupnya pernah ia selamatkan datang dengan lima ribu semut, dan tak lama kemudian makhluk-makhluk kecil tersebut telah mendapat semua mutiara dan meletakkannya di hadapan Simpleton. Simpleton berhasil dalam tugas pertama, dan datang tugas kedua. Ia harus mengambil kunci dari kamar tempat tidur sang Putri Raja, yang kuncinya terletak di dalam danau. Simpleton datang ke danau, dan bebek-bebek yang telah ia selamatkan berenang mendekati dia, menukik ke bawah, dan membawa kuncinya keluar dari air danau. Tetapi tugas ketiga adalah yang paling sulit, yaitu mencari salah satu dari ketiga Putri Raja yang tertidur, yaitu Putri Raja yang termuda dan yang paling disayangi. Mereka bertiga sangat mirip satu sama lain, dan hanya dapat dibedakan dari makanan manis yang mereka makan sebelum mereka tertidur. Putri sulung memakan sedikit gula, yang tengah sedikit sirup, dan yang termuda sesendok madu. Ratu Lebah yang telah Simpleton selamatkan dari api pun datang, dan mencicipi bibir dari ketiga Putri, akhirnya dia tetap duduk di mulut yang telah makan madu, dan dengan demikian Simpleton pun benar. Sihir pun berakhir, semua Putri dibebaskan dari tidur, dan mereka yang telah berubah menjadi batu kembali seperti semula.
Mereka berhasil kembali dan Simpleton menikahi dengan Putri termuda. Setelah kematian ayahnya, ia menjadi Raja, sementara kedua saudaranya menikahi kedua Putri lainnya.
*tipikal cerita dongeng yang biasa kita kenal, tokoh utama yang baik hati dan semua berakhir dengan bahagia... moralnya? jangan remehkan kekuatan alam :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar